Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj menghadiri dan membuka Rapat Koordinasi Nasioanal NU Care-LAZISNU di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, Sleman, Yogyakarta, Jumat (15/2) siang.
Dalam sambutannya, Kiai Said menegaskan agar para pengelola atau pengurus NU Care-LAZISNU dapat melaksanakannya dengan amanah.
"Ayo, semua harus bisa dipercaya. Nanti orang akan percaya dan mendukung amal kita aktivitas kita dalam mendukung.
Menurut Kiai Said, sekali saja kita berani mengotori uang zakat, maka masyarakat tidak akan percaya.
Salah satu upaya untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat adalah dengan menulis dan mencatatkan pemasukan dan pengeluaran, serta melaporkannya kepada publik.
"Tulis catat pemasukan dan pengeluaran besar maupun kecil. Kunci kesuksesan kita adalah akuntable, (sehingga) pengelolaan zaka, infak, dan sedekah bisa diaudit baik kepada Allah, NU, diri sendiri," kata Kiai Said.
Selain itu, kinerja dan kiprah NU Care-LAZISNU juga hendaknya dapat diketahui oleh publik, sekaligus sebagai pertanggungjawaban. Olah karena itu, pemasukan dan pengeluaran seperti untuk penanganan bencana NTB, Palu dan Banten serta Lampung harus diramaikan di media massa.
"Bantuan NU untuk Lombok, Palu, Banten harus diberitakan terus," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Kiai Said membuka Rakornas dengan penabuhan gong. Hadir pada kesempatan tersebut perwakilan Gubernur DIY, Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zaini, Bendahara PBNU Bina Suhendra, Waketum PBNU H Maksum Mahfoedz.
Rakornas NU Care-LAZISNU diikuti lebih dari lima ratu orang pengurus dari tingkatan wilayah dan cabang seluruh Indonesia. Rakornas berlangsung hingga Ahad (17/2). (Kendi Setiawan/nuonline)
0 Comments